Surat yang tak pernah sampai

Setelah kepergianmu..
 Rasanya hidup ini terasa hampa, hancur seakan dunia begitu gelap.
Taukah kamu bahwa kamu adalah sumber cahaya untuk ku menuju masa depan, tapi seiring berjalannya waktu, cahaya itu mulai meredup, hilang, lenyap membuatku buta dan memaksaku mencari jalan sendiri untuk kehidupanku selanjutnya dan kamu berhasil membuat ku salah melangkah dan jatuh kedalam jurang yang penuh dengan jeruji panas.
Aku berusaha untuk kuat dan aku berhasil untuk melupakan mu sejenak, mungkin kelihatannya mudah untuk ku melupakanmu namun jauh dari lubuh hatiku, tak semudah apa yang kamu lihat. berbeda dengan kamu yang memang tidak pedulikan aku semenjak kita masih berada disatu lingkaran.
 Aku mau kamu masuk ke kehidupanku lagi namun semua itu tak mungkin, melakukan hal itu sama saja sengaja mengenakan diriku pada jebakan yang pernah mengenaiki sebelumnya.
 Masih sering ku pandangi foto kita berdua, masih sering ku dengarkan vn kita saling mengikat janji, hal bodoh itulah yang sudah membuatku larut dalam kenangan kotor Ya.. Aku memang bukan siapa-siapa untuk mu, bukan seorang spesial pun.
Aku hanya pelukis hati kamu yang hanya kamu beri waktu singkat untuk mewarnai hari-hari kamu.
Gengsi aku terlalu besar untuk akui ke seluruh dunia ini kalau aku masih memendam perasaan yang tak pernah ku undang sebelumnya namun, semua ini memang kesalahan ku, salah aku yang memilih untuk menikmati kehidupanku sendiri dibanding menikmatinya bersamamu.
Salah aku yang meninggalkan mu hanya demi kemunafikan ku yang sebenarnya tak ingin aku lakukan.
 Walau hanya sedikit kata di dalam kamus bahasa indonesia pun, tak dapat aku katakan jika aku ingin dirimu kembali, tak akan... aku yang sudah merobek maka aku sendirilah yang harus menjahitnya.
 Pergilah, ketika senja mulai menyelimuti, aku akan datang dengan ucapan yang tak ingin kau nanti♥